Menyebut
namanya terbayanglah keshalihan, kepolosan wajah dan keluguan sikapnya.
Merekalah yang sering disebut mahkluk aneh ketika sedang berjalan di tempat
umum. Penampilan sarung dan songkoknya, pandangan matanya yang pendek dan
wajahnya yang senantiasa menunduk saat bertemu dengan lawan jenis menambah
ketawadhuanya. Senantiasa ada nuansa baru setiap kali kita menyebut makhluk
yang bernama santri. Kata san yang berarti matahari yang
memberikan cahaya, tri artinya tiga. Santri mempunyai dan memancarkan
tiga cahaya matahari yaitu keilmuan, amal shalih dan ibadah. Sehingga ada tiga
standar dasar yang identik dan harus ada dalam diri santri yaitu ilmu agama
yang mumpuni, amal shalih yang ikhlas dan ibadah yang tekun. Bagi pemuda biasa,
bisa menjalankan sholat lima waktu sudah baik. Bahkan sekarang ini sholat
hanyalah sebagai penggugur kewajiban saja tanpa memperhatikan tumakninahnya
karena sibuk dengan urusan duniawi. Tapi untuk santri, sholat lima waktu harus
di masjid plus segala sholat sunnah rawatibnya.
Santri
memang sosok langka yang penuh pesona. Kelangkaannya mungkin karena langkanya
pemuda yang baik saat ini. Di masa modern sekarang ini, yang semakin kekian
akan budaya barat sungguh sangat jarang ada remaja atau pemuda yang rajin ke
masjid setiap waktu shalat, membaca Al-Qur'an setiap hari, dan menjaga pandangan
untuk tidak berpacaran. Keramaian masjid saat ini mengalami penurunan drastis,
para pemuda lebih rajin pergi ke warung kopi dari pada ke masjid apalagi
sekarang ini warung kopi di lengkapi dengan fasilitas free-wifi, sehingga warung kopi serasa rumah sendiri. Tanpa mereka
sadari waktu mereka akan habis dengan hal-hal yang tidak ada gunanya. Teknologi
yang semakin canggih kebanyakan justru menjerumuskan, karena teknologi jika
tidak di sertai pengetahuan dan juga akhlakulkarimah maka justru akan
menyesatkan.
Seorang
santri tidak perlu tebar pesona, karena pesona yang terpancar secara alami pengaruh air wudhu yang senantiasa membasahi
wajahnya, atau karena wajah yang selalu sujud, atau lantunan ayat-ayat suci
yang terucap menghiasi suaranya atau senyum shadaqah yang tersungging dari
bibirnya. Sehingga wajah santri yang pas-pasan nampak tampan nan kece, muka lugu
dianggap sejuk, tampilan polos terkesan suci. Bagi yang berhati nurani bersih,
melihat wajah santri akan memberikan kesejukan tersendiri. Maka mendadak
seorang santri bisa menjadi selebriti atau idola para wanita yang mengidamkan
calon imam yang sempurna, tidak ketercuali saya sendiri hehe.
Tak
heran setiap wanita muslim akan mudah jatuh hati karena pesona seorang santri
yang selalu terpancar dari setiap tutur kata yang sopan, raut wajah yang
bercahaya, tingkah lakunya yang beradap dan selalu mengutamakan kewajiban lima
waktunya. Namun bagi mereka yang terkontaminasi dan teracuni budaya modern
jahili, saat melihat santri sering menimbulkan sikap sinis dan
cibiran. Santri dianggap kolot dan kampungan, meskipun dalam hati kecil
tetap mengakui kebaikanya. Bagi orang awam, sekedar bisa membaca Al-Qur’an
sudah cukup. Tapi bagi santri, di tuntut harus bisa menghafal dan menterjemahkan
sebagian atau bahkan seluruh isi Al-Qur’an. Bagi anak muda zaman sekarang,
mempunyai pacar sering di anggap suatu keharusan. Tapi bagi santri, sekedar
berkenalan dengan lawan jenis saja sudah dinilai cacat dan termasuk
pelanggaran. Oleh kerena itu santri selalu menjaga pandangan, tutur kata,
penampilan, dan perilakukanya sebagai bukti ketaqwaannya dan keimanannya kepada
Allah. Itulah keistimewaan dari seorang santri. Semoga bisa bermanfaat.
SELAMAT
HARI SANTRI !!!! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar